Sabtu, 31 Maret 2012

       Kebutuhan pakan ternak di Indonesia tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, terlebih makin maraknya perusahaan yang membuat pakan ternak untuk memenuhi kebutuhan konsumen.Yang cukup mencolok adalah kebutuhan tepung ikan (fish meal) yang tiap tahunnya tidak kurang dari 150.000 ton dan tidak kurang dari 70% pula kebutuhan akan tepung ikan tersebut di impor dari luar terutama dari negara seperti Peru.
       Jumlah produsen tepung ikan di Indonesia sebenarnya sudah cukup banyak namun yang jadi kendala adalah kualitas tepung ikan yang di buat terkadang tidak cukup berkualitas sehingga kebutuhan tepung ikan yang notabene nya adalah sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak lebih di pilih dari luar negara dikarenakan kualitas yang lebih bermutu meski harganya lebih mahal.
      
      Sebenarnya ada beberapa langkah untuk membuat tepung ikan menjadi lebih berkualitas dan di samping menghasilkan tepung ikan, kita dapat mengambil limbahnya berupa minyak ikan dimana minyak ikan itu sendiri mempunyai kandungan vitamin yang dapat menunjang nafsu makan ternak itu sendiri.
     
      Berikut beberapa catatan dan langkah yang harus di perhatikan dalam membuat tepung ikan:
     
  1. Ikan berasal dari ikan rucah atau limbah ikan yang sudah tidak layak konsumsi bagi manusia
  2. ikan terlebih dahulu di cacah agar proses perebusan (steam) dan pengeringan lebih cepat
  3. rebus air di dalam drum atau tempat perebusan (steamer) sampai air mendidih, steamer lebih baik       dibentuk moncong diatasnya seperti kukusan nasi untuk memanaskan ikan dengan asap dari hasil perebusan air dalam drum.
  4. masukan ikan ke tempat rebusan kurang sekitar 15 menit untuk steamer ukuran sedang
  5. Ikan yang telah melalui tahap steam segera di press hingga kadar air dalam ikan berkurang, lalu air hasil pengepressan itu di kumpulkan untuk selanjutnya bisa di olah lagi untuk mendapatkan minyak ikannya.
  6. Ikan yang sudah di press segera di keringkan, proses pengeringan bisa dengan tenaga matahari (sundried) atau bisa juga dengan menggunakan oven.
  7. setelah ikan benar2 kering barulah kita dapat menggilingnya dengan ukuran mesh yang sesuai dengan kebutuhan,
  8. Tepung ikan yang telah blum benar2 kering akan lebih mudah berjamur, simpan tepung ikan di tempat yang kering untuk mencegah belatung juga.
  9. Kandungan kadar protein tergantung pada jenis ikan yang dijadikan sumber pembuatan tepung ikan itu sendiri, namun proses penepungan di atas dapat membantu peningkatan kadar protein tersebut.
      Itu sekilas adalah pengalaman saya pribadi semenjak berkecimpung dalam pembuatan tepung ikan, kritik dan saran senantiasa saya tunggu sebagai sarana pengembangan pribadi dan usaha saya, mohon maaf bila ada kesalahan menulis dalam artikel ini,
     
                                                                      ''Terima kasih''

Sabtu, 17 Maret 2012

Tepung Ikan (fish meal)

Setelah hampir setahun mempelajari pembuatan tepung ikan dan memasarkannya, sedikit demi sedikit saya temui berbagai kelebihan di balik pembuatan tepung ikan. kendati harga ikan fresh yang relatif tinggi namun tersimpan berbagai kandungan yang sangat berguna untuk perkembangan baik untuk manusia ataupun perkembangan hewan ternak. Pada umumnya telah diketahui bahwa kandungan protein ikan dapat meningkatkan daya kerja otak pada kerja manusia, sehingga tidak salah juga jika banyak yang mengatakan kalau orang jepang pintar2 karena sering mengkonsumsi ikan yang masih segar. Ikan-ikan tertentu mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi yang dapat di manfaatkan sebagai ladang komersial para pelaku bisnis, seperti para produsen tepung ikan yang memanfaatkan banyaknya ketersediaan ikan untuk di olah menjadi tepung ikan yang di gunakan sebagai bahan sumber protein pada pembuatan pakan ternak. Sekarang ini kebutuhan tepung ikan di indonesia sudah melewati angka 150.000 ton per tahun, dan sebagian besar tepung ikan itu sendiri di impor dari negara luar seperi chili dengan pertimbangan jaminan kualitasnya yang cukup baik. sedang para pelaku industri tepung ikan lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan sebagian kecil saja di karenakan kualitas tepung ikan lokal yang memang masih berkualitas rendah. Banyaknya faktor yang mempengaruhi kualitas tepung ikan itu sendiri menjadi alasan susahnya mendapatkan hasil yang maksimal dalam pengolahan tepung ikan, semisalnya harga ikan yang mash fresh cukup tinggi, sehingga mereka lebih memilih ikan yang sudah tidak fresh (tidak layak konsumsi) karena harganya yang relatif jauh lebih murah dibandingkan harga ikan yang masih fresh, dan yang cukup signifikan pada pengaruh kualitas tepung ikan adalah pada proses pengolahannya. Setelah mempelajari proses pembuatan tepung ikan baik secara langsung dan melalui bebagai sumber media, pembuatan tepung ikan terbaik saya dapatkan dari tempat produksinya yang secara tidak langsung saya temukan beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing masing tempat produksi tersebut. yang cukup mengagetkan adalah ketika awal-awal saya belajar, beberapa produsen hanya menggunakan teknik pengukusan (steam), pengeringan, dan diakhiri dengan proses penggilingan. dan pada pertengahan saya memempelajari pembuatan tepung ikan, saya mendapatkan sebuah produsen yang menggunakan teknik pengepressan (pressing teknik) dalam proses pengolahannya pula, ternyata pengepressan itu sendiri bertujuan menghilangkan kadar lemak yang terkandung pada ikan tersebut sekaligus berguna sebagai peningkatan kadar protein. tidak lepas dari itu hasil pengepressan ikan yang telah di kukus (steam) tersebut yang berupa minyak ikan yang mengandung asam lemak tidak jenuh yang dapat di jadikan sumber vitamin A yang baik untuk meningkatkan kecerdasan manusia.